Fungsi-fungsi dari protocol ICMP, POP3, SMTP, FTP, ARP dan Kelebihan - kekurangan Ipv4 dan Ipv6
Putra Ferd Nota Wara
12190225
Fungsi – Fungsi dari Protokol (ICMP, POP3, SMTP, FTP dan ARP)
1. ICMP (Internet Control Message Protocol)
Protokol yang digunakan untuk memberikan kiriman pesan – pesan ke dalam sebuah jaringan, mulai dari mengirimkan pesan error, pesan diterima, hubungan putus atau connection lost, dan sebagainya. Dengan adanya protokol ini, maka jaringan akan mengetahui respon – respon yang terjadi selama konektivitas didalam jaringan itu berlangsung.
Fungsi ICMP :
- Membantu proses error handling / melaporkan apabila terjadi error pada sebuah jaringan.
- Membantu control procedure atau prosedur pengaturan pada sebuah jaringan.
- Menyediakan pengendalian error dan pengendalian arus pada network layer atau lapisan jaringan.
- Mendeteksi terjadinya error pada jaringan, seperti connection lost, kemacetan jaringan dan sebagainya.
2. POP3 (Post Office Protocol versi 3)
Protokol yang memiliki fungsi seperti bis surat dan digunakan di dalam e-mail client yang kita miliki untuk mengambil dan membaca e-mail yang masuk.
Fungsi POP3 :
Protokol yang digunakan untuk mengakses e-mail atau surat elektronik yang masuk ke dalam e-mail client. Fungsi utama dari POP3 adalah untuk menyimpan sementara e-mail yang terkirim di dalam sebuah e-mail server, dan kemudian meneruskannya ke dalam e-mail client, dimana baru akan terrespon ketika e-mail tersebut sudah dibuka oleh user yang berhak (mereka yang memegang username dan juga password dari alamat e-mail).
Penggunaan POP3 :
Protokol POP3 berguna untuk mengambil email dari server dan menyimpan sementara diinbox masing - masing pemilik e-mail sebelum didownload ke PC melalui aplikasi e-mail seperti Mozilla Thunderbird, Microsoft Outlook, Eudora, dan sebagainya. Protokol POP3 akan mempermudah user untuk mengambil e-mail. User tidak perlu mengunjungi situs penyedia jasa e-mail, cukup dengan menginstal aplikasi e-mail client seperti yang disebutkan diatas maka kita dapat melakukannya. Hal yang perlu diperhatikan adalah e-mail yang kita miliki haruslah mendukung layanan protokol POP3.
Pada penerimaan e-mail dengan menggunakan POP3, digunakan suatu program yang dinamakan e-mail client. E-mail client berfungsi untuk menerima e-mail – e-mail yang masuk ke komputer pengguna. Beberapa contoh e-mail client adalah Outlook Express, Microsoft Outlook, The Bat, Eudora, dan masih banyak lagi yang lainnya. POP3 biasanya selalu disandingkan dengan SMTP (Simple Mail Transfer Protokol). Fungsi dari keduanya saling mendukung, di mana POP3 digunakan untuk mengambil e-mail dari komputer server ke komputer client (pengguna), dan SMTP digunakan untuk mengirimkan e-mail dari komputer client yang dititipkan ke pada komputer server untuk dikirimkan ke komputer server tujuan.
3. SMTP (Simple Mail Transport Protocol)
Protokol untuk melakukan proses pengiriman dan penerimaan (proses transfer sebuah surat secara elektronik), namun dengan menggunakan sebuah acara teknis yang simple dan mudah untuk dipaham dan diimplementasikan.
Fungsi SMTP :
Protokol yang digunakan untuk membantu user mengirimkan surat elektronik / e-mail kepada penerima. Kita sebagai seorang user dapat mengirimkan pesan elektronik atau e-mail kepada penerima.
Penggunaan SMTP :
Prinsip dasar dari penggunaan SMTP adalah bahwa terdapat sebuah e-mail server yang bertugas sebagai penampung sementara e-mail, sebelum dikirimkan ke alamat e-mail penerima.
Jadi, ketika user akan mengirimkan sebuah e-mail, maka e-mail yang dikirimkan oleh user akan menggunakan protokol SMTP, kemudian e-mail akan masuk ke dalam e-mail server untuk dicocokan dengan alamat e-mail penerima. Ketika alamat e-mail penerima sudah terdeteksi cocok, maka e-mail tersebut di kirimkan ke alamat e-mail yang dituju, dan pengirim akan memperoleh notifikasi bahwa e-mail sudah dikirimkan ke alamat e-mail.
Apabila kita melihat hal ini, maka cara kerja SMTP ini persis seperti cara kerja kotak pos atau bis surat yang dulu sering kita gunakan untuk mengirimkan surat dari kota ke kota. SMTP bisa kita analogikan sebagai sebuah bis surat atau kotak pos. Ketika kita akan mengirimkan surat, maka kita akan memasukkan surat kita ke dalam kotak pos tersebut, dan tukang pos akan mengambil surat kita untuk dimasukkan ke dalam kantor pos, disortir, lalu kemudian dikirimkan ke alamat yang tertera pada surat tersebut.
4. FTP (File Transfer Protocol)
Protokol yang berfungsi untuk pertukaran file dalam suatu jaringan komputer yang mendukung protokol TCP/IP.
Dua hal pokok pada FTP yaitu FTP Server dan FTP Client. FTP juga bisa dikatakan sebuah protokol internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah framework.
FTP merupakan salah satu protokol internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan pengunggahan (upload) berkas-berkas komputer antara FTP Client dan FTP Server. FTP Client adalah sebuah aplikasi yang dapat mengeluarkan perintah - perintah FTP ke sebuah FTP Server, sedangkan FTP Server adalah sebuah Windows Service atau daemon yang berjalan di atas sebuah komputer yang merespon perintah - perintah dari sebuah FTP Client. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah direktori, mengubah modus transfer antara biner dan ASCII, mengunggah berkas komputer ke FTP Server, serta mengunduh berkas dari FTP Server.
Fungsi FTP :
Melakukan transfer file antara komputer yang terhubung melalui jaringan, termasuk internet. Dalam bahasa teknis, FTP dikenal sebagai protokol jaringan yang memungkinkan transfer file antara komputer yang tersambung pada TCP/IP yang berbasis jaringan. Hal ini mencangkup serangkaian peraturan dan prosedur untuk transfer data digital yang aman. FTP juga berfungsi untuk mempermudah dalam pembagian file - file, mempercepat secara tidak langsung atau implicyt menggunakan komputer remote, melindungi user dari berbagai file storage system antar host.
5. ARP (Address Resolution Protocol)
Protokol yang berfungsi memetakan IP address menjadi MAC (Media Access Control) Address. ARP merupakan penghubung antara datalink layer dan IP layer pada TCP/IP. Semua komunikasi yang berbasis Ethernet menggunakan protokol ARP ini. Intinya setiap komputer atau device yang akan berkomunikasi pasti akan melakukan transaksi atau tukar menukar informasi terkait antara IP dan MAC Address. Setiap transaksi akan disimpan di dalam cache OS kita. Namun protokol ini punya kelemahan serius, karena setiap komputer bisa saja memberikan transaksi ARP yang dimanipulasi. Dengan merubah MAC address yang sesungguhnya, kelemahan ini dimanfaatkan untuk jenis serangan ARP Poisoning atau ARP Spoofing atau Man In The Middle Attack.
Fungsi ARP :
Untuk meningkatkan keamanan. Dalam mikrotik, masukan ARP bisa didapat secara dinamik. Namun untuk meningkatkan keamanan, kita dapat memasukkan ARP statis secara manual. Dengan hanya membolehkan sebuah router me-reply hanya untuk masukan ARP statis pada tabel ARP, maka akan membatasi akses ke router dan jaringan di belakang router, yang hanya untuk IP Address atau Mac Address dengan kombinasi.
Penggunaan ARP :
ARP bekerja dengan mengirimkan paket berisi IP address yang ingin diketahui alamat Ethernetnya ke alamat Broadcast Ethernet, dan semua Ethernet Card akan mendengar paket ini. Host yang merasa memiliki IP Address ini akan membalas paket tersebut dengan memgirimkan paket yang berisi pasangan IP Address dan Ethternet Address. Untuk menghindari seringnya permintaan seperti ini, jawaban ini disimpan di memori (ARP cache) untuk sementara waktu.
Misalnya, jika suatu host dengan IP Address A mengirim paket ke host dengan IP Address B pada jaringan lokal. Host pengirim memeriksa dulu ARP cachenya adakah MAC Address untuk host dengan IP Address B.
Jika tidak ada, ARP akan mengirimkan paket ke alamat Broadcast (sehingga seluruh anggota jaringan mendengarnya). Paket ini berisi pertanyaan : "Siapakah pemilik IP Address B dan berapakah MAC Addressnya? ". Dalam paket ini juga disertakan IP Address A beserta MAC Addressnya.
Setiap host di jaringan lokal menerima request tersebut dan memeriksa IP Address masing-masing. Jika ia merasa paket tersebut bukan untuknya, dia tidak akan menjawab pertannyaan tersebut. Host dengan IP Address B yang mendengar request tersebut akan mengirim IP Address beserta MAC Address - nya ke host penanya.
Kelebihan dan Kekurangan Ipv4 dan Ipv6
v Kelebihan Ipv4:
tidak mensyaratkan ukuran paket pada link-layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
pengelolaan rute informasi yang tidak memerlukan seluruh 32 bit tersebut , melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil.
v Kekurangan Ipv4:
1 Panjang alamat 32 bit (4 bytes)
2.Dikonfigurasi secara manual atau DHCP Ipv4
3.Dukungan terhadap Ipsec opsional
4.Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan pada router,menurunkan kinerja router.
5.Ipv4 yang hanya memiliki jumlah 32-bit(jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat).
v Kelebihan Ipv6:
1.Ruang alamat 128 bit.
2.Pengalmatan multicast, yaitu pengiriman pesan kebeberapa alamat dalam satu group.
3.Stateles address autoconfiguration(SLAAC), Ipv6 dapat membuat alamat sendiri tampa bantuan DHCPv6.
4.Keamanan lebih bagus dengan adanya default securityIPSec.
5.Pengiriman paket lebih sederhana dan Efisien.
6.Dukungan mobilitas dengan adanya Mobile Ipv6
v Kekurangan IPv6:
1.Operasi Ipv6 membutuhkan perubahan perangkat(keras atau lunak) baru yang mendukungnya.
2.Harus ada pelatihan tambahan, serta kewajiban tetap mengoperasikan jaringan Ipv4, sebab masih banyak layanan Ipv6 yang berjalan di atas Ipv4.
Putra Ferd Nota Wara
12190225
Komentar
Posting Komentar