Tugas 1
1. Aspek Keamanan
Sebagaimana layaknya abstraksi atau konsepsi mengenai
fenomena sosial lain, tidak ada kesepakatan mengenai apa yang dimaksud sebagai
“keamanan”. Konsep “keamanan nasional” atau “national security” sebagai sesuatu
yang ambigu, yang jika digunakan tanpa spesifikasi tertentu, akan meninggalkan
ruang kebingungan.
Secara substansial, gagasan
keamanan manusia, bukanlah hal baru dalam disiplin dan kajian tentang keamanan.
Konsep keamanan manusia muncul ke permukaan dan menjadi perdebatan sekarang ini
tentu sangat menarik untuk dijadikan landasan dalam perencanaan dan
implementasi pembangunan di Indonesia. Selain itu, perhatian terhadap keamanan
manusia juga diperkuat oleh gelombang globalisasi yang melahirkan arus balik
karena beberapa efek negatifnya terhadap negara‐negara lemah, kelompok, dan
individu tertentu. Yang paling dominan adalah bahwa menguatnya gagasan dan
upaya dalam kerangka keamanan manusia merupakan reaksi terhadap masalah‐masalah
kemanusiaan yang melanda dunia saat ini, mulai dari pengungsi akibat konflik
dan kekerasan fisik, penjualan anak‐anak dan wanita, masalah pangan, terorisme,
perdagangan senjata ilegal, pelanggaran hak asasi manusia, dan sebagainya.
2. Prinsip Keamanan
-
Kerahasiaan
artinya informasi dijamin hanya tersedia bagi orang yang berwenang sehingga
pihak yang tidak berhak tidak bisa mengakses informasi. Contoh kerahasiaan
adalah seorang administrator tidak boleh membuka atau membaca email milik
pengguna. Selain itu kerahasiaan harus menjamin data-data yang harus dilindungi
penggunaan dan penyebarannya baik oleh pengguna maupun administrator, seperti
nama, alamat, tempat tanggal lahir, nomor kartu kredit, penyakit yang diderita,
dan sebagainya
-
Integritas
artinya informasi dijaga agar selalu akurat, untuk menjaga informasi tersebut
maka informasi hanya boleh diubah dengan izin pemilik informasi. Virus trojan
merupakan contoh dari informasi yang integritasnya terganggu karena virus telah
mengubah informasi tanpa izin. Integritas informasi ini dapat dijaga dengan
melakukan enkripsi data atau membuat tanda tangan dijital (digital signature)
-
Ketersediaan
artinya adanya jaminan ketika pihak berwenang membutuhkan informasi, maka
informasi dapat diakses dan digunakan. Hambatan dalam ketersediaan ini
contohnya adalah adanya Denial of Service Attack (DoS). DoS
merupakan serangan yang ditujukan ke server, di mana banyak sekali permintaan
yang dikirimkan ke server dan biasanya permintaan tersebut palsu yang
menyebabkan server tidak sanggup lagi melayani permintaan karena tidak sesuai
dengan kemampuan sehingga server menjadi down bahkan error.
Pengertian Cyber
Security
Beberapa
belakangan istilah cyber security semakin populer. Dilansir dari CISCO, pengertian cyber
security merupakan sebuah proses
perlindungan program, data, sistem, maupun jaringan dari ancaman atau serangan
digital. Semua data baik itu perusahaan maupun organisasi saat ini
sudah melalui sistem digital atau terkomputerisasi. Bahkan setiap tahunnya
terus mengalami peningkatan. Tetapi dengan ketergantungan pemakaian tersebut,
mengakibat munculnya berbagai ancaman siber.
Serangan Cyber
Adapun resiko-resiko tersebut bisa
datang dari internal maupun eksternal perusahaan itu sendiri. Ancaman siber
dari internal kemungkinan berasal dari karyawan maupun penanggung jawab proyek.
Sementara dari eksternal, berasal dari pelaku kejahatan dunia maya atau bahkan
pelanggan sendiri. Seperti tindakan pencurian atau gangguan data yang
disengaja, disebabkan oleh kelalaian pemilik data. Pendekatan cyber security yang sukses dikarenakan
memiliki banyak lapisan perlindungan. Dimulai dari perlindungan pada perangkat
komputer itu sendiri, jaringan, data program maupun data yang dijaga oleh
keamanan.
-
Serangan dapat aktif atau pasif
Sebuah
"serangan aktif" mencoba untuk mengubah sumber daya sistem atau
mempengaruhi operasinya.
Sebuah "serangan pasif"
mencoba untuk mempelajari atau menggunakan informasi dari sistem tetapi tidak
mempengaruhi sumber daya sistem (mis, penyadapan)
-
Serangan dapat dilakukan oleh orang
dalam atau dari luar organisasi
Sebuah "serangan dari
dalam" adalah serangan yang dimulai oleh entitas di dalam perimeter
keamanan (sebuah "orang dalam"), yaitu, entitas yang diberi otorisasi
untuk mengakses sumber daya sistem tetapi menggunakannya dengan cara yang tidak
disetujui oleh mereka yang diberi otorisasi.
Sebuah
"serangan luar" dimulai dari luar perimeter, oleh pengguna sistem
yang tidak sah atau tidak sah ("orang luar"). Di Internet, penyerang
luar potensial berkisar dari orang iseng amatir hingga penjahat terorganisir,
teroris internasional, dan pemerintah yang bermusuhan. Sumber daya (baik fisik maupun logis),
disebut aset, dapat memiliki satu atau lebih kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh agen ancaman dalam tindakan ancaman. Akibatnya, kerahasiaan, integritas, atau ketersediaan sumber daya dapat dikompromikan. Secara
potensial, kerusakan dapat meluas ke sumber daya selain yang awalnya
diidentifikasi sebagai rentan,termasuk sumber daya lebih lanjut dari
organisasi, dan sumber daya pihak lain yang terlibat (pelanggan, pemasok).
Putra Ferdi Nota Wara
12.6C.05
12190225
Pu
Komentar
Posting Komentar